environment

environment

Gg1

Minggu, 13 Desember 2009

Malnutrisi Dapat Menyebabkan Anak Autisme dan Hiperaktif

http://pusdiknakes.or.id/persinew/?show=detailnews&kode=394&tbl=cakrawala

Malnutrisi Dapat Menyebabkan Anak Autisme dan Hiperaktif
Selasa, 12 Dec 2000 10:14:18

Pdpersi, Jakarta - Perut menggambarkan seseorang, begitu bunyi sebuah ungkapan. Mungkin
ada benarnya. Sebab, kualitas hidup seseorang ternyata banyak
dipengaruhi oleh apa yang masuk dalam perutnya. Tapi seperti apakah
hubungan antara makanan dengan penanggulangan anak autisme dan
hiperaktif? Tentu, hal ini bukan cuma berkaitan dengan kesehatan fisik,
melainkan kesehatan mental pula.

Pertanyaan inilah yang dikupas dalam seminar “Peran Nutrisi
dalam Penanggulangan Autisme dan Hiperaktivitas pada Anak”, Senin
(11/12). Ahli terapi nutrisi Andang W Gunawan mengatakan, untuk
memahami hubungan antara makanan dengan perubahan mental yang kasat
mata, ia mencontohkan seperti pusing atau mabuk akibat minuman keras.

“Seluruh jaringan tubuh terdiri dari bermacam-macam sel,
termasuk otak dan saraf. Bagian sel otak yang sangat bergantung pada
nutrisi adalah sel saraf otak atau neuron, lemak otak atau myelin
sheath, dan kimia otak atau neurotransmitter,” ulas Andang. Pemimpin
majalah Nirmala ini menambahkan, ada kaitan erat antara nutrisi dengan
penyebab autisme dan hiperaktivitas pada anak.

Pada anak autisme, paparnya, disebabkan kurangnya vitamin dan
mineral tertentu. Misalnya kekurangan Vitamin B12, Asam Amino, Zinc,
Kalsium, Vitamin D, E, A, Selenium, DMG/Dimethylglycine (mirip vitamin B), Vitamin B6/Magnesium. Lalu adanya faktor alergi
makanan, seperti diet Casein dan gluten (gula, susu). Serta
ketidakseimbangan neurotransmitter.

Anak hiperaktivitas, ulas Andang, disebabkan kekurangan vitamin dan mineral tertentu seperti besi, kalsium, Zinc, Lecithin, DMG, Magnesium, asam-asam lemak, Proanthocyanidin, Selenium, Chromium, Manganese, Vitamin E, C, dan B kompleks, antioksidan carotenoid, L-Glutamine, L-Taurine,
dan asam folat. Alergi makanan yang terjadi misalnya bahan makanan yang
mengandung salisilat alami (gandum, jagung, coklat, jeruk, dsb), atau
makanan yang mengandung aditif dan junk food.

“Adapula ketidakseimbangan neurotransmitter yang membuat kerja otak
tidak alami. Misalnya kompetisi antara asam amino dari pemanis buatan
dengan asam amino alami dari makanan,” cetus Andang. Ia menambahkan,
secara ilmiah sudah dibuktikan bahwa sel-sel saraf otak termasuk
neurotransmitter memiliki kaitan langsung dengan nutrisi makanan.

Karena itu, papar Andang, malnutrisi dan defisiensi zat-zat gizi
tertentu dapat menyebabkan gangguan pemusatan perhatian, perilaku
hiperaktif dan impulsif akibat berkurangnya persediaan serotonin, dopamine, norepinephrine, acetylcholine, yang bertanggung jawab dalam mengendalikan perilaku, konsentrasi, dan suasana hati.

Andang mengatakan, asupan makanan yang penting bagi anak autisme dan
hiperaktif adalah yang mengandung glukosa, karena glukosa adalah
makanan utama dan penting bagi otak (20 persen total glukosa diserap
otak). Asam-asam amino esensial yang berasal dari makanan protein.
Asam-asam lemak esensial, Kolin, vitamin dan mineral.

Lebih lanjut Andang memberikan kiat untuk menanggulangi gangguan metabolisme pada anak secara alami, yaitu;
* Perbanyak makan buah dan sayuran segar. Khususnya yang kaya akan
enzim, fitokomia, vitamin dan mineral. Sekaligus perhatikan cara
memasak, memilih bahan makanan, dan cara makan (mengunyah, menelan,
pencernaan makanan), karena bisa mempengaruhi masukan gizi.
* Perbanyak minum air putih.
* Perbanyak makan makanan yang kaya trytophan, seperti ikan, biji-bijian dan sebagainya.
* Hindari makanan yang mengandung salisilat alami dan dapat
menimbulkan alergi makanan, seperti susu, gandum, jagung, coklat, dan
jeruk.
* Hindari makanan bergula, pemanis buatan, pewarna, aditif, pengawet, daging kaleng, makanan beku, dan minuman soda/berkarbonasi.
* Hindari makanan fast food atau junk food, dan makanan olahan lainnya.LYH / Gilang

Tidak ada komentar: