environment

environment

Gg1

Senin, 22 Maret 2010

Obat-Obat Yang Dapat Digunakan Untuk Merawat Alergi udara Rhinitis Dan Post-Nasal Drip

http://www.totalkesehatananda.com/rhinitis5.html
Obat-Obat Yang Dapat Digunakan Untuk Merawat Rhinitis Dan Post-Nasal Drip

Sebagai tambahan pada tindakan-tindakan yang dicatat diatas, obat-obat mungkin juga digunakan untuk perawatan rhinitis dan post-nasal drip.

Untuk allergic rhinitis dan post-nasal drip banyak obat-obat digunakan.
Semprotan-Semprotan Steroid Hidung

Ahli-ahli merekomendasikan penggunaan intra-nasal glucocorticoids (semprotan-semprotan steroid diaplikasikan secara langsung kedalam hidung) sebagai perawatan baris pertama. Steroid-steroid dikenal sebagai agent-agent anti-peradangan dan anti-alergi yang kuat dan mereka dikenal membebaskan kebanyakan dari gejala-gejala yang berhubungan dari hidung yang ingusan (meler) dan gatal, hidung yang buntu, bersin, dan post-nasal drip.

Penggunaan mereka harus dimonitor dan berangsur-angsur dikurangi oleh dokter yang meresepkannya karena penggunaan jangka panjang mungkin mempunyai efek-efek sampingan yang signifikan. Contoh-contoh dari steroid-steroid hidung termasuk:

* beclomethasone (Beconase),
* flunisolide (Nasarel),
* budesonide (Rhinocort),
* fluticasone propionate (Flonase),
* mometasone furoate (Nasonex), dan
* luticasone furoate (Veramyst).

Ini umumya digunakan sekali atau dua kali dalam sehari. Direkomendasikan untuk memiringkan kepala kedepan sewaktu memasukannya untuk menghindari menyemprot belakang tenggorokan sebagai gantinya dari hidung.
Steroid-Steroid Oral

Obat-obat ini [prednisone, methylprednisolone (Medrol), hydrocortisone (Hydrocortone, Cortef)] adalah sangat efektif pada pasien-pasien alergi; bagaimanapun ada potensi untuk efek-efek sampingan yang serius ketika digunakan untuk periode-periode yang diperpanjang. Mereka paling baik digunakan untuk pengendalian jangka pendek dari persoalan-persoalan alergi, dan dokter harus selalu memonitor penggunaan mereka. Ini dicadangkan hanya untuk kasus-kasus yang sangat parah yang tidak merespon pada perawatan yang
Antihistamin-Antihistamin

Obat-obat alergi, seperti antihistamin-antihistamin, juga seringkali digunakan pada allergic rhinitis dan post-nasal drip. Ini umumnya digunakan sebagai perawatan baris kedua setelah steroid-steroid hidung (nasal steroids) atau dalam kombinasi dengan mereka. Histamin-histamin adalah kimia-kimia yang terjadi secara alamiah yang dilepaskan dalam respon pada paparan pada allergen, yang bertanggung jawab untuk kesumbatan, bersin, dan hidung yang meler (ingusan) yang khas dari reaksi alergi. Antihistamin-antihi

Antihistamin-antihistamin dapat dibagi kedalam dua kelompok-kelompok:

1. Sedating, atau generasi pertama [diphenhydramine (Benadryl), chlorpheniramine (Chlor-Trimeton), clemastine (Tavist)]. Sedating antihistamines harus dihindari pada pasien-pasien yang perlu untuk mengemudi atau menggunakan peralatan yang berbahaya.
2. Non-sedating atau generasi kedua [loratadine (Claritin), cetirizine (Zyrtec)]. Non-sedating antihistamines dapat mempunyai interaksi-interaksi obat yang serius. Kebanyakan dari ini ditemukan pada obat bebas resep.

Ada juga preparat antihistamin hidung yang telah ditunjukan sangat efektif dalam merawat allergic rhinitis, disebut azelastine nasal (Astelin).
Semprotan-Semprotan Decongestant

Contoh-contoh dari semprotan-semprotan decongestant termasuk:

* oxymetazoline (Afrin), dan
* phenylephrine (Neo-Synephrine)

Semprotan-semprotan decongestant dengan cepat mengurangi pembengkakan dari jaringan-jaringan hidung dengan menyusutkan pembuluh-pembuluh darah. Mereka memperbaiki pernapasan dan pengaliran melalui jangka pendek. Sayangnya, jika mereka digunakan lebih dari beberapa hari mereka dapat menjadi sangat menyebabkan kecanduan (rhinitis medicamentosa). Penggunaan jangka panjang dapat menjurus pada kerusakan yang serius. Oleh karenanya, penggunaan mereka harus dibatasi pada hanya 3 sampai 7 hari.
Oral decongestants

Oral decongestants untuk sementara mengurangi bengkak dari sinus dan jaringan-jaringan hidung yang menjurus pada perbaikan pernapasan dan pengurangan halangan. Mereka mungkin juga menstimulasi jantung dan menaikan tekanan darah dan harus dihindari oleh pasien-pasien yang mempunyai tekanan darah tinggi, ketidakaturan-ketidakaturan jantung, glaucoma, persoalan-persoalan tiroid, atau kesulitan dalam membuang air kecil. Decongestant yang paling umum adalah pseudoephedrine (Sudafed).
Cromolyn sodium (Nasalcrom)

Cromolyn sodium (Nasalcrom) adalah semprotan yang membantu menstabilkan sel-sel alergi (mast cells) dengan mencegah pelepasan penengah-penengah (mediators) alergi, seperti histamin. Mereka adalah paling efektif jika digunakan sebelum mulainya musim alergi atau sebelum paparan pada allergen yang diketahui.
Montelukast (Singulair)

Montelukast (Singulair) adalah agent yang bertindak serupa pada antihistamin, meskipun ia terlibat pada jalan tapak lain dalam respon alergi. Ia telah ditunjukan kurang bermanfaat daripada semprotan-semprotan steroid hidung, namun sama efektifnya seperti beberapa dari antihistamin-antihistamin. Ia mungkin berguna pada pasien-pasien yang tidak ingin menggunakan semprotan-semprotan hidung atau mereka yang mempunyai kehadiran asma.
Ipratropium (Atrovent nasal)

Ipratropium (Atrovent nasal) digunaka sebagai semprotan hidung dan membantu mengontrol aliran hidung yang ditengahi oleh jalan-jalan tapak syaraf. Ia tidak akan merawat alergi, namun ia mengurangi aliran hidung.
Agent-Agent Pengencer Lendir (ingus)

Agent-agent pengencer lendir (ingus) digunakan untuk membuat sekresi-sekresi lebih encer dan kurang lengket. Mereka membantu mencegah penyatuan dari sekresi-sekresi di belakang hidung dan tenggorokan dimana mereka seringkali menyebabkan tercekik. Sekresi-sekresi yang lebih encer melewatinya lebih mudah. Guaifenesin (Humibid, Fenesin, Organidin) adalah formulasi yang umum digunakan. Jika rash berkembang atau ada pembengkakan dari kelenjar-kelenjar air liur, mereka harus dihentikan. Pemasukan cairan yang tid
Suntikan-Suntikan Alergi (Immunotherapy)

Suntikan-suntikan alergi mengganggu respon alergi. Setelah identifikasi dari allergen, jumlah-jumlah kecil diberikan kembali pada pasien yang sensitif. Melalui waktu pasien akan mengembangkan antibodi-antibodi penghalang pada allergen, dan mereka menjadi kurang sensitif dan kurang reaktif pada unsur yang menyebabkan gejala-gejala alergi.
Kombinasi-Kombinasi

Obat-obat ini dibuat dari satu atau lebih obat-obat anti-alergi. Mereka biasanya adalah gabungan dari antihistamin dan decongestant. Kombinasi-kombinasi umum lain termasuk agent-agent pengencer lendir, agent-agent anti-batuk, aspirin, ibuprofen (Advil), atau acetaminophen (Tylenol). Mereka membantu menyederhanakan pendosisan dan seringkali akan bekerja bersama untuk bahkan manfaat yang lebih atau mempunyai efek-efek sampingan yang menetralkan yang menghilangkan atau mengurangi efek-efek sampingan total.

Tidak ada komentar: