environment

environment

Gg1

Senin, 10 Januari 2011

Sehat Dengan Lobak (Daikon)

Sehat Dengan Lobak (Daikon)
Ditulis oleh Pengelola Situs Fahima
Monday, 19 December 2005
http://darialam.blogspot.com/2008/09/manfaat-lobak_24.html
Lobak termasuk perdu semusim dengan tinggi mencapai 1 meter. Lobak kini telah dibudidayakan di seluruh dunia sebagai tanaman sayur dan tanaman obat. Tumbuhan ini memiliki akar tunggang yang berubah bentuk dan fungsi menjadi umbi yang besar.

Lobak termasuk perdu semusim dengan tinggi mencapai 1 meter. Lobak kini telah dibudidayakan di seluruh dunia sebagai tanaman sayur dan tanaman obat. Tumbuhan ini memiliki akar tunggang yang berubah bentuk dan fungsi menjadi umbi yang besar. Umbi tersebut tumbuh memanjang ke bawah seperti wortel, bentuknya lebih bulat dan berwarna putih bersih. Ada lobak dengan varietas lain yang berwarna merah dan hitam. Bagian umbi yang dekat dengan permukaan tanah dan terkena sinar matahari biasanya akan berubah warna me

Kandungan kimia dari umbinya antara lain vitamin A, B1, B2, niasin, minyak atsiri, kolin, serat kasar, kalsium, fosfor, zat besi dan asam oksalat. Sedangkan daunnya mengandung minyak atsiri, vitamin A dan C dan bijinya mengandung 30-40 persen minyak lemak dan minyak atsiri. Zat-zat tersebut mengandung antibiotik terhadap beberapa jenis bakteri dan antioksidan.

Manfaat dari lobak adalah perut kembung, disentri, sembelit, sering sendawa, radang saluran nafas, gondokan, batuk. Selain untuk mengatasi influenza, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, TBC paru-paru dan asma, keracunan gas arang, singkong, dan jamur makanan, lobak bisa mencegah kanker, batu ginjal, pengerasan hati, lukar bakar, bisul, eksim, haluskan kulit, dan kurangi nafsu makan berlebihan. Pada pemakaan luar, lobak digunakan untuk mengobati bisul. Caranya, blender atau parut umbi lobak secukupnya,

Pada pemakaian dalam, lobak digunakan untuk mengobati asma, caranya dengan ambil 200 gram umbi lobak, di jus, tambahkan 50 cc jus jahe rebus hingga mendidih tambahkan madu diminum airnya selagi hangat.

Untuk mengobati batuk dengan 100 gram umbi lonak dan 9 gram kulit jeruk mandarin direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya selagi hangat.

Mengobati batuk rejan dengan 25 gram biji lonak yang telah dikeringkan, ditumbuk halus ditambah gula dan air hangat secukupnya, lalu diminum 3 kali sehari. Atau gunakan 100 gram umbi lobak, 5 butir lada putih dan madu secukupnya ditim lalu dimakan.

Untuk mengobati disentri gunakan 100 gram daun lobak kering, direbus dengan air hingga mendidih dan menjadi kental lalu diminum seperti minum teh. Lakukan selama 3-5 hari. Jika disentra sudah berlangsung lama, gunakan dun lobak ditambah daging ayam secukupnya kemudian dimasak menjadi sop, setelah matang dimakan. Mengobati gangguan paru-paru disertai batuk darah atau pendarahan hidung, gunakan 100 gram umbi lobak putih, dijus lalu diminum. Lakukan setiap hari. Sedangkan gangguan pencernaan dapat diatasi den

Influenza diatasi dengan 250 gram umbi lobak diiris tipis dan gula pasir secukupnya, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Disaring dan diminum airnya hangat-hangat.

Untuk mengurangi nafsu makan berlebihan dengan 200 gram umbi lobak dan 200 gram umbi wortel, di jus lalu diminum.

Mengobati penyakit jantung dengan 250 gram umbi lobak dipotong kecil dan 30 gram daun dewa segar direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc. Lalu disaring dan minum airnya 2 kali sehari. Setiap kali minum sebanyak 200 cc.

Untuk mengatasi perut kembung, gunakan 150 gram umbi lobak, 5 gram kulit jeruk mandarin kering, 3 butir cenkeh, 1 jari kayu manis, 5 gram biji pala dan 3 butir kapulaga direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring dan diminum airnya.

Menurunkan tekanan darah tinggi dengan 100 gram umbi lobak segar dijus, diminum 2 kali sehari setiap kali minum 150 gram. Atau 100 gram umbi lobak dan 1 buah apel diparut lalu diambil airnya. Gunakan air tersebut untuk memblender 75 gram seledri, tambahkan air perasan jeruk mandarin dan gula pasir secukupnya, lalu diminum secara teratur.

oleh Prof HM Hembing Wijayakusum

Tidak ada komentar: