environment

environment

Gg1

Senin, 23 Mei 2011

Menjadi Pembelajar-Mandiri (Otodidak) Gaya Bajak Laut?

Menjadi Pembelajar-Mandiri (Otodidak) Gaya Bajak Laut?
Oleh Hernowo



Saya saat ini sedang di Bumi Laskar Pelangi. Dalam perjalanan ke Bangka-Belitung, saya ditemani sebuah buku yang luar biasa. Buku ini berbicara tentang pendidikan lewat cara-cara yang tidak dapat saya bayangkan. Sangat unik dan berbeda dengan buku-buku yang berbicara ihwal pendidikan.

Judul buku itu Secrets of Buccaneer-Scholar: How Self-Education and the Pursuit of Passion Can Lead to a Lifetime of Success. Penulisnya bernama James Marcus Bach. Mau tahu siapa dia? Bach adalah pemuda drop-out dari SMA. Dia kemudian belajar secara otodidak dan berhasil bekerja di Apple Computer.

Apa yang dilakukannya di Apple Computer? Mari kita dengarkan sendiri cerita Bach: “Usia saya 24 tahun dan bekerja sebagai seorang manajer penguji perangkat lunak di Apple Computer, di Sillicon Valley.” Waktu berusia 24 tahun itu, dia diminta bicara di sebuah sekolah khusus untuk “anak-anak bermasalah.

Bach diminta berbicara di sekolah itu karena Bach dianggap “berhasil” sebagai seorang pelajar putus sekolah. “Saya belajar, tapi saya tidak sekolah. Sekolah hanya sementara. Pendidikan tidak. Jika kalian ingin berhasil dalam hidup: temukan sesuatu yang membuat kalian takjub dan pelajarilah,” demikian pesan Bach kepada anak-anak yang putus sekolah.



Buku Secrets of Buccaneer-Scholar memang merekam ide-ide gila Bach tentang bagaimana mendudukkan belajar mandiri dan belajar di sekolah. “Pendidikan memang penting. Sekolah tidak penting. Saya tidak membutuhkan sekolah,” katanya. Ketika seorang pelajar bertanya, "Bagaimana Apple bisa mempekerjakan Anda padahal Anda tidak memiliki gelar?", Bach dengan enteng menjawab:

"Saya bisa memprogram komputer karena saya mendidik-diri-saya-sendiri dengan membaca dan mempelajari manual-manual teknis. Saya membuat program video-games secara profesional setelah meninggalkan bangku sekolah. Saat itu, seorang manajer perusahaan Apple menyukai pengalaman dan semangat saya. Sesudah itu, saya hanya perlu menunjukkan bahwa saya bisa belajar cepat dan bekerja dengan baik."

Ide-ide gila Bach tentang pendidikan memang mudah disalahpahami. Saya banyak menemukan hal-hal baru ketika membaca buku karya Bach ini. Seakan-akan saya diberi banyak "teropong" oleh Bach untuk memandang dunia pendidikan dari sisi yang lain sama sekali. Sekali lagi, ide-ide Bach mudah sekali disalahpahami. Namun, bukankah untuk menjadi hebat, kita perlu disalahpahami?[]

Tidak ada komentar: