environment

environment

Gg1

Senin, 10 Mei 2010

DIET SEHAT TANPA KELAPARAN

DIET SEHAT TANPA KELAPARAN
Posted Mei 1, 2010 |
http://halimayah65.blogdetik.com/2010/05/01/diet-sehat-tanpa-kelaparan/?l991101blog
MEMILIKI tubuh ideal adalah dambaan banyak orang. Terutama, bagi yang merasa bahwa tubuhnya overweight dan obesitas. Untuk kembali ke berat badan ideal, tentu perlu diet.

Namun, jangan salah mengartikan bahwa makna diet adalah menurunkan berat badan. Sebab, ada anggapan, diet berarti mengurangi jumlah makanan yang masuk ke tubuh. Bahkan, ada yang diet ketat dengan tak makan sama sekali. ”Cara tersebut justru salah. Diet menurunkan berat badan tidak harus membuat pelakunya kelaparan,” kata Prof dr R. Bambang Wirjatmadi MS MCN PhD SpGK.

Pakar gizi klinik dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair itu menjelaskan, diet menurunkan berat badan tidak berarti mengurangi frekuensi makan. Apalagi, tak makan sama sekali. Yang benar, selektif memilih jenis makanan yang hendak diasup. Misalnya, pilih makanan yang memiliki jumlah karbohidrat dan lemak sedikit. ”Karbohidrat bisa berasal dari kentang,” terangnya.

Karbohidrat tetap penting. Tapi, jumlah asupannya dikurangi. Sebab, karbohidrat bersama lemak dan protein merupakan unsur pembentuk energi tubuh. Kalau pasokannya kurang, tubuh lemas. ”Akhirnya, orang yang berdiet secara salah tidak bisa beraktivitas. Ada kemungkinan menderita hipoglikemik (kadar gula darah turun),” ujar Bambang.

Selain itu, mengurangi jumlah makan justru membuat tubuh mengalami overkompensasi. Mekanismenya sama dengan menahan lapar ketika malam. Paginya, tubuh langsung berkompensasi dengan memperbanyak makan. Terutama, makanan berkadar kalori tinggi. Dalam kondisi tersebut, berat badan tidak turun, tapi makin naik. Bahkan, seseorang bisa lebih gemuk daripada sebelumnya. Ini yang dinamakan sindrom yoyo. ”Yang terbaik adalah konsisten mengatur pola makan,” terangnya.

Bambang menyarankan, pengaturan diet untuk menurunkan berat badan dilakukan dengan berkonsultasi kepada ahli gizi. Nanti, ahli gizi yang mengatur jumlah asupan per hari. Pengaturan pola dan menu makanan disesuaikan tingkat aktivitas serta berat badan masing-masing.

Bambang menjelaskan, untuk aktivitas ringan, misalnya staf administrasi pria yang lebih sering duduk, kebutuhan energinya mencapai 2.380 kalori bila berat badannya sekitar 55 kilogram. Perempuan dengan berat badan 47 kilogram membutuhkan energi 1.800 kalori.

Jumlah tersebut adalah kebutuhan energi setiap hari, bukan setiap makan. ”Untuk sekali makan, ya tinggal dibagi tiga. Sekali lagi, frekuensi makannya tetap. Hanya porsi yang dikurangi dan selektif memilih jenis makanan,” paparnya.

Pada kelompok yang aktivitasnya sedang, misalnya petugas kebersihan atau pekerja lapangan, kebutuhan energinya mencapai 2.380 kalori. Itu berlaku untuk pekerja pria dengan berat badan 55 kilogram. Kebutuhan energi perempuan dengan berat 47 kilogram mencapai 2.150 kalori. ”Kalau aktivitas berat, contohnya kuli, kebutuhannya bisa mencapai 3.200 kalori per hari,” jelas Bambang.( jAWAPOS, JUM’AT 30/042010).
DI HERBALIFE MEMPUNYAI SEMUA VITAMIN YANG DIPERLUKAN OLEH TUBUH.

Tidak ada komentar: