Kamis, 07 Juli 2011
Detoks Pengusir Racun Logam pada Anak Autis
Detoks Pengusir Racun Logam pada Anak Autis
Lusia Kus Anna | acandra | Kamis, 8 April 2010 | 09:15 WIB
http://health.kompas.com/read/2010/04/08/0915596/Detoks.Pengusir.Racun.Logam.pada.Anak.Autis
* Deteksi Kadar Merkuri Lewat Analisa Rambut
* Anak dengan Autisme Bisa Maju
* Hormon Cinta Bantu Penderita Autisme
* Kenapa Anak Autis Tak Mau Dipeluk?
* Risiko Anak Autisme Meningkat Sesuai Usia Ibu
* GramediaShop: Diet Vco
* GramediaShop: Instant Make-up + Dvd
JAKARTA, KOMPAS.com - Anak-anak autis biasanya mengalami alergi dan MEMILIKI kondisi pencernaan yang jelek. Sekitar 88 persen anak autis memiliki kondisi usus rusak (autistic colistic). Ada kecurigaan mereka mengalami keracunan logam berat.
Pakar analisa rambut dari Australia, Dr.Igor Tabrizian, mengatakan, logam berat dalam tubuh anak autis baru bisa dikeluarkan melalui proses detoks. "Sebelum mengetahui program detoks yang tepat, perlu diketahui dulu tingkat keracunan yang dialami anak," paparnya dalam sebuah seminar autis 'Menyambut Hari Autisme Sedunia 2010' di Jakarta beberapa waktu lalu.
Analisa rambut dapat dilakukan untuk mengidentifikasi kekurangan nutrisi jangka panjang yang merupakan akar dari penyakit yang ada, serta menemukan logam berat beracun yang bisa mencetuskan penyakit.
Proses pembuangan racun (detoks), menurut Igor, dilakukan dengan pemberian suplemen yang dibagi menjadi beberapa kategori, yakni memperbaiki, memberi nutrisi esensial, pembersih racun, serta memperbaiki neurotransmitter.
Nutrisi yang mampu memperbaiki antara lain zinc, aloe vera, prebiotik dan probiotik, vitamin E, zat besi, magnesium, vitamin E, dan vitamin B. Program detoks ini dilakukan selama 6-48 bulan, tergantung derajat keparahan logam berat yang menumpuk.
Sebelum pemberian suplemen detoks, masalah pencernaan anak autis sebaiknya diperbaiki dengan cara melakukan pantang produk gluten atau tepung dan produk susu. Menurut Igor, sistem pencernaan pada anak autis tidak dapat memisahkan protein, sehingga beberapa jenis asam amino justru bergabung.
Reaksi penggabungan ini akan ditangkap otak seperti narkotik sehingga menimbulkan halusinasi dan menimbulkan gangguan perilaku, akibatnya anak menjadi hiperaktif," paparnya.
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan proses detoks ini, orangtua bisa melakukan analisa rambut secara berkala. "Selama proses pembuangan racun, kadar polutan dalam tubuh anak akan naik turun. Jadi tak perlu kaget jika hasilnya menunjukkan kadar logam beratnya masih tinggi," katanya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar