Senin, 23 Agustus 2010
Papua Canangkan Distance Learning
Papua Canangkan Distance Learning
Selasa, 24 Agustus 2010 - 10:50 wib
http://kampus.okezone.com/read/2010/08/24/373/365988/papua-canangkan-distance-learning
Image: corbis.com
JAKARTA – Pemerintah daerah Papua mencanangkan program pendidikan jarak jauh untuk siswa terpencil agar dapat menikmati pendidikan.
Gubernur Papua Barnabas Suebu mengatakan, program ini akan memberikan kesempatan belajar kepada anak-anak di daerah terpencil melalui program sekolah berasrama. Fasilitas pendukung lain yakni sarana antena parabola, radio, vcd dan satelit untuk mempermudah sistem pengajaran. Gubernur menyatakan, dengan adanya sistem ini maka ketiadaan guru tidak akan menjadi masalah karena program yang dijalankan ialah sistem e-learning.
Perencanaan pembangunan pendidikan dasar dan menjuga akan digalakkan oleh pihaknya. Selain itu juga ada program seribu anak yang diberikan beasiswa Ph.d ke berbagai negara. “Kami bekerja sama dengan Yayasan Pelita Harapan untuk mendidik guru di Papua dan program khusus anak berprestasi. Untuk beasiswa Ph.d, kita harap mereka dapat mengembangkan daerah asalnya,” ungkapnya pada acara UPH Festival di kampus UPH-Karawaci.
UPH juga akan mendidik sebanyak 100-200 calon guru maupun guru dari Papua setiap tahunnya untuk masa lima tahun. Beasiswa yang diberikan mencakup seluruh biaya pendidikan, transportasi, tempat tinggal, dan biaya hidup. Program akan dimulai pada tahun akademik 2010/2011. Para lulusannya nantinya akan ditempatkan di Papua.
Barnabas mengatakan, pendidikan sangat penting untuk Papua pasalnya hingga saat ini Papua masih dipenuhi konflik dan paradoks. “Sekalipun memiliki potensi alam sangat kaya, namun rakyatnya masih miskin. Visi saya, Papua harus keluar dari kemiskinan dan kebodohan,” imbuhnya.
Gubernur mencontohkan, beberapa kemajuan yang berhasil dicapai selama kepemimpinanya, di antaranya reformasi di bidang anggaran belanja dan birokrasi. Dia mengatakan, hasil audit terakhir dalam bidang korupsi menunjukkan, Papua dari yang terburuk sekarang jadi yang terbaik untuk seluruh Indonesia.
Dia menuturkan, meskipun pemerintah sudah memberikan UU otonomi khusus untuk Papua yang isinya sangat bagus, namun implementasinya masih jauh dari yang diharapkan. Untuk melakukan transformasi, diperlukan power dan vertical lead, yaitu pimpinan Tuhan, sehingga dapat terjadi perubahan ke arah yang benar, sehingga bisa mengubah kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan menjadi sejahtera.
Wakil Menteri Pendidikan (Wamendiknas) Fasli Jalal menuturkan tentang pentingnya sekolah-sekolah percontohan yang nantinya diharapkan mampu menularkan ilmu dan pola pendidikan di bumi cendrawasih itu. “Ini untuk mencegah culture lag,” ujarnya.
Selain itu, beasiswa ini akan melahirkan pendidikan yang mengakar karena tenaga pendidik yang akan membangun Papua berasal dari daerah tersebut pula. “Hasil pendidikan guru ini tentu tidak akan menyerabut akar-akar budaya, kebajikan dan kearifan lokal dari daerah tersebut, hal ini tentunya akan lebih mudah diterima oleh masyarakat Papua” urainya.(Neneng Zubaidah/Koran SI/rhs)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar