Tips Menggunakan Garam Beryodium
By DKKSurabaya on December 31st, 2009 at 11:30am
Teaser:
http://www.surabaya-ehealth.org/content/tips-menggunakan-garam-beryodium
Jangan Masukkan Garam Saat Masakan Masih Mendidih
Surabaya, eHealth. Garam yodium sangat dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah renik secara terus menerus. Kekurangan garam beryodium, khususnya pada anak-anak sangat mengganggu pertumbuhan dan tingkat kecerdasannya. Tidak terserapnya garam yodium dengan baik oleh tubuh lantaran ada banyak faktor, salah satunya cara pengolahan dan memasaknya salah. Namun, bagaimana agar kandungan yodiumnya tidak hilang saat dimasak, simak yang berikut.
Agar penggunaan garam bisa terserap oleh tubuh dengan baik, yang bisa anda lakukan yakni mengetahui bagaimana cara mengunakan garam beryodium dengan benar. Seperti yang telah dikatakan oleh Nutrisionis Ridzotullahmad Nurchakim dari Puskesmas Peneleh.
1. Konsumsi garam yodium dengan cukup
“Kekurangan garam beryodium tidak hanya menyebabkan penyakit gondok, tetapi juga mempengaruhi kecerdasan otak anak, untuk itu konsumsi garam yodium dengan cukup,” jelas ahli gizi yang betugas di Puskesmas Peneleh sejak tahun 2007 itu.
Lanjut ia jelaskan bahwa, tubuh manusia membutuhkan zat KIO3 (Kalium Iodat) dengan ukuran 30-80ppm. Akibat kekurangan zat itu bisa mengakibatkan GAKY (Gangguan Akibat Kekurangan Yodium). GAKY merupakan masalah gizi yang serius karena dapat mengakibatkan penyakit gondok dan kreatin (ganguan pada pertumbuhan anak), serta kekurangan unsur yodium dalam makanan sehari-hari dapat pula menurunkan tingkat kecerdasan seseorang.
Untuk memenuhi garam yodium dapat dilakukan dengan beberapa cara. Selain mengkonsumsi garam yang beryodium setiap hari juga mereka wajib minum kapsul yodium sesuai dosis yang dianjurkan. Dosis pemberian kapsul yodium untuk bayi berumur 0-1 tahun cukup ½ kapsul setiap tahunnya, laki-laki berumur 6-20 tahun cukup dengan 2 kapsul pertahun. Sedangkan untuk ibu hamil dan ibu menyusui konsumsi 1 kapsul dalam satu tahun dan pada wanita usia 6-35 tahun minum 2 kapsul setiap tahunnya.
2. Konsumsi yodium tidak berlebih
Namun ahli gizi yang menamatkan pendidikan di Politeknik Kesehatan (Poltekes) Malang ini mengungkapkan bahwa konsumsi yodium yang berlebih bisa mengakibatkan hiperteroid. Hiperteroid yakni kondisi suatu kelenjar tiroid yang terlalu aktif menghasilkan hormon-hormon tiroid yang beredar dalam darah dalam jumlah yang berlebihan.
“Garam beryodium terdapat unsur natrium, maka konsumsi garam beryodium pun harus dibatasi. Kelebihan konsumsi natrium dapat memicu timbulnya mudah lelah, karena hormon tiroidnya berlebih. Gejala lain yang kerap terjadi, keringat berlebihan, pergerakan usus besar meningkat, gemetaran, kehilangan berat badan serta aliran darah menstruasi tidak teratur,” jelasnya pada tim ehealth.
Untuk menghindari pengaruh efek samping dari konsumsi garam beryodium yang berlebihan, maka dianjurkan untuk mengkonsumsi garam tidak lebih dari 6 gram garam atau 2 ½ gram tiap 1.000 kilo kalori, atau satu sendok teh setiap hari.
3. Pastikan garam mengandung yodium
Cara untuk menilai mutu garam beryodium tidak sulit, yaitu dengan test kit yodina yang telah tersedia di Puskesmas dan apotik. Ambil garam, kemudian tetesi dengan cairan yodina. Warna yang timbul dibandingkan dengan petunjuk warna yang ada pada kit. Garam yang bermutu baik akan menunjukkan warna biru keunguan. Semakin berwarna tua, semakin baik mutu garam.
“Tetapi untuk lebih simpel, gunakan tepung kanji yang dicampur dengan garam lalu teteskan dengan jeruk nipis, jika warnanya berubah menjadi keunguan , itu artinya mengandung yodium,” ucap laki-laki yang akrab disapa Edo ini.
Selain itu, pengujian dapat dilakukan dengan mengunakan singkong parut caranya sebagai berikut : singkong (ubi kayu) segar dikupas, diparut dan diperas tanpa diberi air. Tuang 1 sendok teh perasan singkong parut ke dalam gelas bersih. Tambahkan 4-6 sendok teh munjung garam yang akan diperiksa. Tambahkan 2 sendok teh cuka makan berkadar 25%. Aduk sampai rata, dan tunggu beberapa menit. Apabila timbul warna biru keunguan, berarti garam tersebut mengandung yodium. Semakin berwarna pekat, semakin baik mutu gar
4. Menyimpan garam di tempat aman
Garam beryodium sebaiknya disimpan dalam wadah yang tertutup tidak tembus pandang. Tujuannya untuk melindungi zat yodium agar tidak terpapar dengan matahari. Kandungan yodiumnya bisa menguap jika terpapar dengan matahari. Juga perhatikan tempat garam sebaiknya tutup dengan rapat, jika membiarkan tutup terbuka, maka yodium bisa menguap.
5. Cara memasak garam yodium dengan benar
Perlu anda ketahui bahwa langkah-langkah itu tidak berarti sama sekali jika cara memasaknya salah. Karena kandungan yodiumnya akan berubah dan tidak bereaksi sebelum diserap oleh tubuh.
Cara yang biasa dilakukan oleh para ibu ketika memasak makanan garam yang dibubuhkan kedalam makanan saat panas mendidih. Alasannya jika tidak begitu masakan kurang sedap. Namun cara yang sudah dilakukan oleh para ibu-ibu tersebut salah, karena zat yodium garam akan hilang ketika terkena panas mendidih tersebut.
“Sebaiknya masakan itu dibubuhi garam saat hangat-hangat kuku saja sehingga kandungan yodiumnya tetap utuh, kalau membubuhinya saat dingin, boleh saja, itu malah lebih baik tetapi kebanyakan masakan akan terasa kurang sedap,” ucap Edo.(Ima)
Reporter : Imroatul Afifah
Foto : Dalu Karunia P
Selasa, 18 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar