Labu tak Sekadar Buat Kolak
http://flobamor.com/forum/pengetahuan-kesehatan/3888-labu-tak-sekadar-buat-kolak.html
Di BULAN Puasa sejumlah keluarga biasanya menyajikan menu-menu favorit yang tidak biasa disediakan di hari-hari biasa. Salah satu menu favorit keluarga adalah kolak. Ada bermacam-macam bahan menu kolak dari pisang, ketela pohon, ketela rambat atau labu.
Untuk menambah sedap, bisa ditambah nangka, sirsak atau jenis buah yang lain. Tetapi, sesungguhnya labu tidak hanya enak untuk dibuat menu kolak, bisa juga dibuat roti, kue bolu, martabak, puding, dan jenis yang lain. Bahkan, buah labu dapat dimasak untuk sayur dan dodol.
Berbagai jenis makanan dari labu sesungguhnya tidak asing bagi masyarakat kita di berbagai daerah. Di Sumatra Barat yang terkenal kerativitasnya dalam memasak, labu telah dibuat menjadi berbagai jenis makanan yang menarik. Makanan dari labu itu dihidangkan saat sarapan pagi, santap malam atau sebagai makanan selingan. Dengan pola seperti itu, labu sesungguhnya telah mengurangi atau menggantikan sebagian makanan dari beras.
Tekstur buah labu biasanya padat, renyah dan berasa manis, serta banyak mengandung air. Buah keringnya bisa disimpan hingga umur setahunan. Kulit buahnya keras sehingga di sejumlah daerah kulit labu dimanfaatkan untuk tempat air malah di Cina ada kulit labu yang dipakai untuk menyimpan arak.
Di sejumlah daerah nama tanaman yang dalam bahasa latin dikenal dengan Cucurbita moschata yang termasuk suku Cucurbiaceae ini berbeda-beda. Di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat, buah ini dikenal dengan nama waluh atau labu-merah. Di Madura disebut labuh, sedangkan di Malaysia disebut dengan labu-metah. Ada pula yang menyebutnya labu-parang.
Jika dimasak untuk kolak, sebaiknya bijinya disertakan. Menurut hasil sejumlah penelitian, biji labu (yang merah atau kuning) banyak mengandung zat yang berguna bagi kesehatan. Dalam biji labu yang berwarna merah, ditemukan sejumlah asam amino yang langka, seperti m-karboksifenilalanina, pirazoalanina, asam aminobutirat, etilasparagina, dan strulina.
Biji labu merah juga mengandung mineral Zn (seng) dan Mg (magnesium), yang sangat penting untuk kesehatan organ reproduksi, termasuk kelenjar prostat. Ada juga kandungan lemak utama, seperti asam linoleat, asam oleat dan sedikit asam linolenat. Juga vitamin E (tokoferol) dan karotenoid, yaitu lutein dan beta-karoten.
Labu juga mengandung sejumlah asam amino penting yang diperlukan kelenjar prostat, yaitu alanina, glisina dan asam glutamat. Asam amino ini ditemukan baik di labu merah maupun labu kuning. Dari berbagai literatur ditemukan asam amino ini memiliki khasiat bisa mencegah atau mengatasi hipertrofi atau pembesaran prostat jinak (begin prostatic hyperplasia) pada kaum pria. Hipertrofi adalah salah satu penyakit yang ditakuti kaum pria dewasa karena di sinilah diproduksi cairan prostat yang akan menyediakan m
Pemanfaatan biji labu untuk pengobatan hipertrofi sudah dikenal sejak jaman baheula. Dr. W. Devrient dari Berlin Jerman menganjurkan kepada pasiennya agar mengonsumsi biji labu, terutama labu merah, secara teratur untuk menghambat pembesaran kelenjar prostat. Bahkan, biji labu merah diyakini punya khasiat memudakan kembali daya seksualitas pria.
Di Eropa dan Amerika, biji labu merah juga populer sebagai obat pencegah gangguan prostat. Terbukti, berdasarkan penelitian, para pria yang terbiasa mengonsumsi biji labu merah dilaporkan tidak mengalami gangguan kelenjar prostat selama hidupnya. Biji labu bisa dikonsumsi dalam bentuk kolak, kuaci, direbus atau disangrai. Tidak ada batasan berapa banyak yang harus dimakan.
Labu diduga berasal dari Amerika tropis dan di Indonesia sudah dikenal sejak ratusan tahun lalu dengan varietas cukup beragam. Secara umum, berdasarkan warnanya, buah labu dibedakan menjadi dua, yaitu labu merah dan labu kuning. Menurut Gembong Tjitrosoepomo (1994), ada dua jenis labu merah, yaitu Duch ex Poir dan Cucurbita pepo L. Keduanya sangat mudah dijumpai di berbagai daerah di tanah air.
Labu dapat dikembangkan secara cepat melalui perbanyakan dengan biji. Setelah ditanam selama 4-5 bulan, labu akan berbuah dan pada bulan kelima buah labu sudah bisa dipanen. Satu pohon, maksimal bisa menghasilkan sekira 10 buah dengan berat rata-rata 5-15 kg.
Di beberapa daerah, buah labu dihasilkan dalam ukuran sedang. Tetapi, di Kopeng Jawa Tengah, banyak ditemui buah labu berukuran besar dengan beragam jenis. Ada labu batik, labu kuning, labu merah atau labu hitam. Disebut labu batik karena kulitnya berwarna cokelat, belang-belang gelap menyerupai kain batik. Dari berbagai jenis labu tadi, labu hitam dikenal paling enak rasa daging buahnya. Selain pulen, rasanya juga gurih. Jika dibuat bubur, bisa menguatkan lambung dan limpa.
Silakan Anda Coba!***
Digg this Post!Bookmark Post in Technorati
Reply With Quote Reply With Quote
#
16-07-2007 05:29 #2
dany
dany lagi offline
Member dany is on a distinguished road
dany's Avatar
Tanggal gabung
Aug 2006
Kiriman
460
Rep Power
5
Default Kuaci Biji Labu Cegah Gangguan Prostat
KUACI, bukanlah sesuatu yang asing bagi penggemar makanan cemilan. Salah satu jenis kuaci yang banyak dikonsumsi para pengemil berbahan dasar biji labu kuning (waluh koneng; Sunda). Daging buah labu yang berwarna kuning kemerah-merahan itu sangat lezat kalau pintar memasaknya, seperti dibuat sayur atau kolak, sedangkan bijinya yang berwarna putih itu banyak diolah menjadi kuaci.
Tanaman labu merupakan jenis tanaman merambat yang mudah ditanam (tidak memerlukan perawatan intensif). Tanaman ini sangat mudah/banyak dijumpai di tanah air kita. Kuaci yang dihasilkan biji buah labu, selain enak untuk cemilan, juga memunyai khasiat mencegah terjadinya pembesaran kelenjar prostat jinak. Kelenjar prostat berfungsi memproduksi cairan prostat yang menghasilkan zat makanan bagi sperma.
Kelenjar prostat ini letaknya persis di antara tulang kemaluan dan anus mengelilingi pangkal saluran air seni (saluran kemih). Gangguan berupa pembesaran prostat jinak ini hanya akan dialami oleh kaum adam (laki-laki) saja, karena yang memiliki prostat hanya kaum pria.
Gangguan pembesaran prostat jinak (PPJ) penyebabnya belum diketahui secara pasti, namun berdasarkan penelitian, PPJ ini kemungkinan disebabkan faktor penuaan. Seiring dengan proses penuaan, dalam tubuh terjadi perubahan pada sistem hormonal. Biasanya PPJ dirasakan oleh pria berusia 45 tahun ke atas. PPJ ini dipicu dengan semakin tingginya kadar hormon dehidrotestosteron. Hormon ini sendiri berasal dari hormon testosteron yang dirubah oleh enzim 5-alfa-reduktase. Perubahan ini berlangsung secara bertaha
Jika kelenjar prostat membesar, maka pengeluaran air seni jadi terganggu, karena salurannya tercekik. Penderita PPJ akan merasa kesakitan setiap buang air kecil (BAK), karena tidak lancar tersalurkan dan mengakibatkan berasa ingin buang air kecil terus (jeungjeuriheun: Sunda), karena memang masih banyak yang harus dibuang. Bila PPJ kian parah, penderita akan sulit BAK dan bisa menimbulkan rasa sakit yang sangat sehingga pada akhirnya perlu dikateter.
Air seni yang tertahan dapat menimbulkan infeksi pada saluran kencing, sehingga biasanya dokter akan memberikan antibiotik terlebih dahulu untuk mengatasi infeksi tersebut dan selanjutnya dilakukan operasi/pembedahan untuk memotong kelenjar prostat.
Peribahasa mengatakan, mencegah lebih baik daripada mengobati. Tepat kiranya jika kita terapkan di sini. Apabila timbul gejala-gejala seperti:
- Sering buang air kecil
- Sulit menahan BAK sampai terjadi ngompol
- BAK dengan cara mengejan
- Tidak dapat BAK
- BAK terasa sakit dan panas.
Maka jangan ditunda-tunda, segera hubungi dokter. Namun apabila belum parah, kuaci biji labu dapat dijadikan alternatif pencegahan.
Sebenarnya pemanfaatan kuaci biji labu sudah direkomendasikan sejak dulu. Seorang dokter di Jerman menganjurkan pada penderita PPJ agar mengonsumsi biji labu kuning (kemerahan) untuk mencegah pembesaran kelenjar prostat. Terbukti, di Amerika, pria yang terbiasa makan kuaci/biji buah labu kuning tidak terkena gangguan kelenjar prostat.
Kuaci biji labu mengandung sejumlah zat, antara lain; asam amino, seperti asam amino butirat, etilas paragina, sitrulina, pirazoalanina, alanina, asam glutamat dan glisina yang diperlukan oleh kelenjar prostat. Di awal diungkapkan bahwa PPJ disebabkan oleh kadar hormon dihidrotestosteron dan bertambahnya zat prostaglandin. Terbentuknya kedua hormon pembangkit PPJ ini dapat dicegah oleh zat beta-sitosterol yang dihasilkan biji buah labu dengan cara menghambat kerja enzim 5-alfa-reduktase. Dengan demikia
Unsur Magnesium (Mg) dan Seng (Zn) yang juga terkandung dalam biji labu dapat menyehatkan kelenjar prostat, yang akhirnya PPJ benar-benar dapat tercegah! Dan yang paling menggembirakan, kuaci biji labu kuning dikatakan mempunyai khasiat dapat memudakan kembali daya seksualitas pria.
Jadi, sambil menyelam minum air, sekali merengkuh dayung dua tiga pulau dapat dilampaui. Mulailah segera memasukan kuaci biji labu dalam anggaran belanja cemilan Anda, wahai kaum pria. Selamat mencoba!
Minggu, 09 Januari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
klo bulan puasa, aduhhh kebayang kesegarannya niehh!!
Posting Komentar